Sabtu, 17 April 2010

PERUBAHAN FISIOLOGI KEHAMILAN

Perubahan Sistem Endokrin
a. Kelenjar hipofise
Kelenjar hipofise membesar selama kehamilan dibandingkan keadaan tidak hamil. Akan tetapi insiden prolaktinoma hipofisis tidak meningkat selama kehamilan. Fungsi utama prolaktin serum adalah memastikan laktasi. Selama kehamilan kadar prolakting meningkat 10x lipat pada saat aterm dibandingkan dengan wanita tidak hamil.
b. Kelenjar tiroid
Selama masa kehamilan terjadi pembesaran kelenjar tiroid akibat hiperplasia jaringan kelnjar dan peningkatan vaskularisasi. Kehamilan memicu peningkatan kadar protein pengangkut tiroksin utama dalam darah, thyroxxine-binding globulin (TBG) sebagai respon terhadap tingginya estrogen. Peningkatan gonadotropin berbading terbalik dengan penurunan konsentrasi tirotropin (serum sebagai fungsi dari usia gestasi). Oleh karena itu kadar gonadotropin yang tinggi berkaitan dengan stimulasi tiroid. Pada kehamilan terjadi peningkatan ketersediaan iodida untuk tiroid ibu karena adanya peningkatan aktivitas ginjal dan pengeluaran ke unit fetoplasenta selama tahap lanjut gestasi. Hal ini menyebabkan defisiensi iodium relatif.
c. Kelenjar tiroid janin
Pada trimester pertama kehamilan, janin bergantung pada tiroksin ibu.
d. Kelenjar paratiroid
Penurunan kalsium plasma baik akut maupun kronis atau penurunan akut magnesium merangsng pengeluaran hormon paratiroid (PTH). Sedangkan peningkatan kalsium dan magensium menekan kadar hormon paratiroid.Peningkatan kadar kemungkinan terjadi karena berkurangnya kadar kalsium pada wanit ahamil normal. Hal tersebut disebabkankarena peningkatan volume plasma, laju filtrasi glomerulus dan pemindahan kalsium dari ibu ke janin. Akibatnya akan terjadi hiperparatiroidisme fisiologis pada kehamilan yang bertujuan agar pasokan kalsium ke janin memadai.

Pada kehamilan minggu kesembilan, saat villi chorion tertanam di dalam dinding uterus, maka dihasilkan hormon hCG (chorionoc gonadotrophin). Fungsi hormon hCG adalah merabgsang pertumbuhan corpus luteum dan sekresi hormon korpus luteum. Dengan demikian dapat memeliharan kehamilan sampaiplasenta dapat berfungsi sempurna. Setelah plasenta terbentuk sempurna, maka produksi hormon estrogen dan progesteron diambil alih dri korpus luteum.

Tidak ada komentar: