Rabu, 16 September 2009

PREMATUR

BAYI PREMATUR

a. Pengertian.

1) Prematur adalah bayi yang kelahirannya kurang dari 37 minggu atau kurang dari 259 hari (Prawirohardjo, 2002).

2) Prematuritas Murni adalah bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan yang sesuai (Mochtar, 1998).

b. Menurut Prawirohardjo (2002 ), klasifikasi prematur adalah:

1) Bayi yang sangat prematur (extremely premature): 24-30 minggu. Bayi dengan gestasi 24-27 minggu masih sangat sukar hidup terutama di negara yang belum atau sedang berkembang. Bayi dengan masa gestasi 28-30 minggu masih mungkin dapat hidup dengan perawatan yang intensif.

2) Bayi pada derajat prematur sedang (moderately premature): 31-36 minggu. Pada golongan ini kesanggupan untuk hidup lebih jauh lebih baik dari golongan pertama dan gejala sisa yang dihadapinya dikemudian hari juga lebih ringan, asal saja pengelolaan terhadap bayi ini betul-betul intensif.

3) Borderline premature: masa gestasi 37-38 minggu. Bayi ini mempunyai sifat-sifat prematur dan matur. Biasanya beratnya seperti bayi matur dan dikelola seperti bayi matur. Sehingga bayi ini harus diawasi dengan seksama.

c. Penyebab Prematur adalah :

1) Faktor ibu : Riwayat kelahiran prematur sebelumnya, perdarahan antepartum, malnutrisi, penyakit jantung dan penyakit kronik lainnya, hipertensi, umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, jarak kehamilan yang terlalu dekat.

2) Faktor janin: cacat bawaan, kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah dini

3) Keadaan sosial ekonomi yang rendah

4) Faktor-faktor lain seperti merokok, peminum alkohol, bekerja berat masa hamil

d. Dengan mengetahui berbagai faktor penyebab persalinan preterm menurut Manuaba(1998), dapat dipertimbangkan langkah untuk menghindari persalinan Preterm dengan jalan:

1) Melakukan ANC yang baik, segera melakukan konsultasi-merujuk penderita bila terdapat kelainan

2) Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya persalinan dengan berat badan lahir rendah

3) Tingkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana

4) Anjurkan lebih banyak istirahat

5) Tingkatkan kerja sama dengan dukun beranak yang masih mendapat kepercayaan masyarakat

e. Manifestasi Klinis Bayi Prematur adalah :

1) Berat lahir sama dengan atau kurang dari 2.500 gram.

2) Panjang badan kurang atau sama dengan 45 cm.

3) Lingkaran dada kurang dari 30 cm.

4) Lingkaran kepala kurang dari 33 cm.

5) Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.

6) Kepala relatif lebih besar dari badannya, kulit tipis, transparan, lanugonya banyak, lemak subkutan kurang, sering tampak peristaltik usus.

7) Tangisnya lemah dan jarang, pernafasan tidak teratur dan sering timbul apnea.

8) Reflek tonik leher lemah dan refleks morro positif.

9) Alat kelamin pada bayi laki- laki pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang, testis belum turun kedalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum tertutup labia mayora

10) Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannnya lemah

11) Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit

12) Fungsi saraf yang belum atau kurang matang mengakibatkan refleks hisap, menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif

13) Tulang rawan dan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya sehingga seolah- olah tidak teraba tulang rawan dan daun telinga (Surasmi, 2003).

14) Pergerakannya kurang dan masih lemah, pernapasan belum teratur

15) Otot-otot masih hipotonik

16) Pernapasan sekitar 45 sampai 50 kali per menit

17) Frekuensi nadi 100 sampai 140 kali per menit

18) Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea (gagal napas)

19) Kepala tidak mampu tegak

f. Menurut Mochtar (1998), Prognosis pada bayi prematur adalah :

Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama.

Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan komplikasi neonatal seperti :

1) Asfiksia

2) Aspirasi pneumonia

3) Perdarahan Intrakranial

4) Hipoglikemia

5) Hipotermi

6) Infeksi

7) Ikterus

g. Menghadapi bayi preterm menurut Manuaba (1998), harus memperhatikan masalah sebagai berikut:

1) Suhu tubuh

a) Pusat mengatur napas badan masih belum sempurna

b) Luas badan relative besar sehingga penguapannya bertambah

c) Otot bayi masih lemah

d) Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas badan

e) Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan berat badan lahir rendah perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan sekitar 36,50C sampai 37,50C

2) Pernapasan

a) Pusat pengatur pernapasan belum sempurna

b) Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurna

c) Otot pernapasan dan tulang iga lemah

d) Dapat disertai penyakit, penyakit hialin membrane, mudah infeksi paru-paru, gagal pernapasan

3) Alat pencernaan makanan

a) Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan dengan banyak lemah/ kurang baik

b) Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna, sehingga pengosongan lambung berkurang

c) Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat menyebabkan aspirasi pneumonia

4) Hepar yang belum matang (immatur)

Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai ikterus

5) Ginjal masih belum matang (immatur)

Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi edema

6) Perdarahan dalam otak

a) Pembuluh darah bayi premature masih rapuh, dan mudah pecah

b) Sering mengalami gangguan pernapasan, sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak

c) Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan menyebabkan kematian bayi

d) Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadinya perdarahan dan nekrosis.

Tidak ada komentar: